Cari Blog Ini

Selasa, Mei 29, 2012

makalah dikotomi paradigma administrasi negara


MAKALAH
PARADIGMA I ADMINISTRASI NEGARA



NAMA KELOMPOK :
1.    MIFTAHUL HUDA                    (0110110412)
2.    VICTORIA DEWI K.                 (0110110432)
3.    WAHYU HIDAYATI                   (0110110408)
4.    ENI KURNIASIH                       (33112615)
5.    NOURMADHITA E. P.               (33112637)
6.    SITI MUZAROH                         (33112620)
7.    RETNO PUTRI P.                        (33112626)
8.    MEY DIANA                               (33112631)


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI “AAN”
YOGYAKARTA
2012




BAB I PENDAHULUAN

           A.    LATAR BELAKANG
Perjalanan penyelenggaraan peran administrasi publik telah mengalami berbagai macam perkembangan dimulai pada masa sebelum lahirnya konsep negara bangsa hingga lahirnya ilmu modern dari administrasi publik yang hingga saat ini telah mengalami beberapa kali pergeseran paradigma.
Pergeseran paradigma administrasi publik tersebut, telah membawa implikasi terhadap penyelenggaraan peran administrasi publik khususnya terkait dengan pendekatan yang digunakan dalam pembuatan dan pelaksanaan strategi; pengelolaan organisasi secara internal; serta interaksi antara Administasi Publik dengan politisi, masyarakat dan aktor lainnya.
Implikasi yang demikian tentu saja pada akhirnya akan sangat menentukan corak dan ragam dalam penyelenggaraan pemerintahan dari sebuah negara, termasuk Indonesia. corak dan ragam tersebut akan sangat ditentukan oleh kondisi lokal yang ada di negara tersebut, dalam artian sejauhmana administrasi publik di negara tersebut telah menyesuaikan diri dengan perkembangan paradigma yang ada, serta sejauh mana penyesuaian tersebut dilakukan dengan memperhatikan konteks lokal dan permasalahan yang ada di negara tersebut.
Ilmu Administrasi Negara sebagai suatu kajian ilmu bisa dibilang masih berusia muda dan belum matang sepenuhnya. Baru mulai dibahas atau dianggap sebagai suatu cabang ilmu tersendiri pada awal abad ke 20 sehingga wajar dalam perkembangannya masih mengalami pergantian paradigma yang cukup signifikan dan terkadang paradigma yang baru nampak sebagai reaksi dari paradigma yang lama (yang dalam beberapa kejadian merupakan kebalikan dari paradigma sebelumnya).
Pada awal kemunculannya Administrasi publik disebut sebagai suatu seni. Dalam perkembangannya kemudian administrasi publik dikenal sebagai ilmu administrasi publik. Untuk bisa mendapatkan predikat ilmu, administrasi publik mengalami perjalanan yang sangat panjang dan perubahan-perubahan paradigma.


B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana penempatan administrasi negara yang sebenarnya?
2.      Apa perbedaan antara politik dan administrasi?



BAB II ISI

Waktu yang kami gunakan untuk menandai periode Paradigma Dikotomi Politik/Administrasi adalah dipublikasikannya buku yang ditulis oleh Frank J. Goodnow dan Leonard D. White. Saat itu, seperti tahun-tahun yang digunakan untuk menandai periode selanjutnya dari bidang ini, hanyalah merupakan indicator yang kasar. Di dalam buku Politics and Administration (1900), Goodnow berpendapat bahwa ada dua fungsi yang berbeda dari pemerintah seperti tertulis dalam judul bukunya “Politik”, menurut Goodnow, harus berhubungan dengan kebijaksanaan atau berbagai masalah yang berhubungan dengan tujuan Negara. Sedangkan “Administrasi” harus berkaitan dengan pelaksanaan kebijaksanaan tersebut. Dengan demikian, yang menjadi pembeda adalah pemisahan kekuasaan. Lembaga Legislatif yang kemampuan interpretasinya dibantu oleh lembaga yudikatif dalam mengekspresikan tujuan Negara dan membuat kebijaksanaan , sedangkan badan eksekutif melaksanakan kebijaksanaan itu secara apolitis dan tidak memihak.
Penekanan Paradigma I adalah pada fokus (tempat) di mana administrasi Negara seharusnya berada. Tegasnya, Goodnow dan para pengikutnya berpendapat administrasi Negara seharusnnya memfokuskan diri pada birokrasi pemerintahan. Sedangkan lembaga legislatif dan yudikatif jelas mempunyai kuanta “administrasi”, fungsi dan tanggung jawab utamanya menetapkan pelaksanaan tujuan Negara. Legitimasi konseptual awal dari batasan locus center bidang ini, dan kemudian jadi masalah bagi kalangan akademisi dan praktisi ini dikenal sebagai dikotomi politik/administrasi.
Ungkapan yang menggambarkan perbedaan antara politik dan administrasi ini adalah tidak ada cara bagi anggota partai Republik untuk membangun jalan. Penyebabnya adalah hanya akan ada satu cara yang sah mengembangkan tarmac, yaitu dengan pengaturan rencana secara administratif. Meskipun demikian, ada yang diabaikan dalam pernyataan tersebut, yaitu bahwa sesungguhnya ada cara bagi seorang anggota partai Republik untuk menentukan apakah suatu jalan perlu dibangun, untuk membeli tanah, untuk memindahkan tempat tinggal orang-orang yang kena penggusuran jalan, dan paling jelas ada jalan bagi seorang anggota partai Republik untuk membuat kontrak bagi pembuatan jalan. Demikian juga anggota partai Demokrat, Sosialis, Liberal. Bahkan seorang Anarkis-pun mempunyai cara untuk membuat keputusan-keputusan administratif. Dalam meninjau kembali dikotomi politik/administrasi, Goodnow dan para pengikutnya, paling naïf. Tetapi hal itu akan berlalu sebelum diterapkan sepenuhnya di dalam tingkat administrasi Negara.
Administrasi Negara mendapat perhatian serius dari para sarjana selama periode ini sebagai akibat dari “gerakan pegawai negeri” yang terjadi di universitas-universitas di Amerika pada awal abad ini. Ilmu politik, sebagaimana laporan yang diterbitkan oleh Komisi Pengajaran Pegawai Pemerintah pada Asosiasi Ilmu Politik, memperhatikan latihan bagi persiapan warga Negara yang professional seperti dalam hukum dan jurnalisme, melatih tenaga-tenaga ahli dan mempersiapkan tenaga-tenaga spesialis untuk posisi-posisi/jabatan pemerintahan, serta pendidikan bagi pekerjaan penelitian. Dengan demikian, administrasi Negara jelas merupakan bagian dari ilmu politik. Pada 1912, sebuah komite mengenai latihan bagi pegawai pemerintah ditetapkan di bawah naungan Asosiasi Ilmu Politik Amerika, dan pada 1914, usulannya dengan tinjauan ke masa depan yang luar biasa, yaitu diperlukan suatu sekolah keahlianuntuk mendidik para pegawai administrasi Negara dan diperlukan juga tingkatan-tingkatan teknis untuk keperluan itu. Komite ini mendirikan pusat Lembaga Pengembangan Latihan bagi Pegawai Pemerintah, pada 1914. (pelopor Perhimpunan Amerika bagi Administrasi Negara yang dibentuk pada tahun 1939).
Leonard D. White, Introduction to the Study of Public Administration pada 1926, buku pelajaran pertama yang membahas secara menyeluruh bidang ini. Sebagaimana ditunjukkan oleh Dwight Waldo, buku White tersebut merupakan ciri pokok kemajuan Amerika dan dalam karakter pokok tersebut mencerminkan kepercayaan masyarakat pada bidang ini :
  1. Politik tidak tercampur dengan Administrasi.
  2. Manajemen bisa menjadi bidang study tersendiri.
  3. Administrasi Negara dapat menjadi ilmu yang bebas nilai.
  4. Periode di mana sisi administrasi adalah ekonomi dan efisiensi.

Hasil paradigma I memperkuat pemikiran dikotomi politik/administrasi yang berbeda, dengan menghubungkannya dengan dikotomi nilai/fakta yang berhubungan. Dengan demikian, segala sesuatu yang diteliti/dipelajari dengan cermat oleh para ahli administrasi Negara dalam lembaga eksekutif akan member warna dan legitimasi keilmiahan dan kefaktualan administrasi Negara, sedang study pembuatan kebijakan publik menjadi kajian dari para ahli ilmu politik. Gambaran wilayah kajian antara ilmu administrasi Negara dengan ahli ilmu poltik selama tahap pengorientasian lokus ini dapat dilihat dewasa ini pada universitas-universitas :
  1.  Para ahli ilmu administrasi member kuliah teori organisasi, anggaran belanja (budgeting, kepegawaian.
  2.  Sedang ahli ilmu politik member mata kuliah seperti pemerintahan, perilaku lembaga yudikatif, lembaga kepresidenan, politik Negara dan politik lokal serta proses legislatif.

Demikian juga bidang-bidang yang non Amerika seperti perbandingan politik dan hubungan internasional. Implikasi yang tidak kalah pentingnya dari tahap pemusatan lokus ini adalah tertutupnya administrasi Negara ini dari bidang-bidang lainnya seperti administrasi niaga, yang mempunyai konsekuensi yang patut disayangkan pada waktu bidang ini mencapai keberhasilan dalam usaha mencari wujud organisasi. Terakhir, karena penekanan administrasi Negara pada administrasi dan fakta, dan sumbangannya yang besar para ahli administrasi Negara terhadap lahirnya bidang teori administrasi, maka diletakkanlah dasar bagi penemuan selanjutnya prinsip-prinsip keilmiahan tertentu dari administrasi.




BAB III PENUTUP


C.    KESIMPULAN
Paradigma I administrasi negara ini mementingkan locus, yaitu mengenai tempat di mana administrasi negara seharusnya berada. Di dalam buku Politics and Administration (1900), Goodnow berpendapat bahwa ada dua fungsi yang berbeda dari pemerintah seperti tertulis dalam judul bukunya “Politik”, menurut Goodnow, harus berhubungan dengan kebijaksanaan atau berbagai masalah yang berhubungan dengan tujuan Negara. Sedangkan “Administrasi” harus berkaitan dengan pelaksanaan kebijaksanaan tersebut.
Hasil paradigma I memperkuat pemikiran dikotomi politik/administrasi yang berbeda, dengan menghubungkannya dengan dikotomi nilai/fakta yang berhubungan. Dengan demikian, segala sesuatu yang diteliti/dipelajari dengan cermat oleh para ahli administrasi Negara dalam lembaga eksekutif akan member warna dan legitimasi keilmiahan dan kefaktualan administrasi Negara, sedang study pembuatan kebijakan publik menjadi kajian dari para ahli ilmu politik.



DAFTAR PUSTAKA

Henry,Nicholas.1988.Administrasi Negara dan Masalah-Masalah Kenegaraan.Jakarta Utara:CV.Rajawali.
http://massofa.wordpress.com/2008/01/21/pengantar-ilmu-administrasi-negara-bag-1/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar